San Fransisco - Google baru saja melakukan penawaran sebesar US$900 juta atau sekitar Rp.7,8 trilyun untuk mengantongi ribuan paten milik produsen perangkat telekomunikasi Kanada Nortel Networks.
Seperti dilansir New York Times (4/4/2011), jika tawaran pembuka, yang bisa jadi membengkak pada pelelangan resmi Nortel nanti, diterima, maka ia akan menjadi pembelian terbesar ketiga Google dalam sejarah. Tepat dibawah ongkos belanja YouTube dan DoubleClick.
Langkah Google membeli 600 paten yang rencananya dilelang Nortel Juni mendatang bukan hanya untuk pemanfaatan teknologinya saja. Namun juga sebagai strategi bertahan terkait potensi serangan hak paten yang bisa datang dari perusahaan lain.
“Satu satunya alasan Google mengeluarkan US$900 juta adalah karena mereka merasa resiko bila paten paten tersebut berada di tangan pihak lain-kompetitor seperti Apple atau sebuah kumpulan non praktisi- lebih besar dari us$900 juta," ungkap Direktur Eksekutif Benjamin N. Cardozo School of Law Public Patent Foundation, Daniel B. Rachvier.
Kent Walker, Wakil Presiden Senior dan konsultan umum di Google, menulis dalam blog perusahaan bahwa "Salah satu pertahanan terbaik melawan serangan semacam ini (ironisnya) adalah dengan memiliki portofolio paten yang tangguh, karena hal ini membantu mempertahankan kebebasan anda untuk mengembangkan produk dan layanan baru."
Google juga bisa menggunakan paten dari Nortel untuk melindungi rekanan mereka, seperti pembuat dan pengembang ponsel yang menggunakan perangkat lunak open-source Android dan Chrome.
Google, seperti dilaporkan, saat ini masih bergelut dengan sejumlah tuntutan hukum terkait hak paten. Diantaranya datang dari Oracle, yang menuding Google melanggat paten terkait software Java di Android dan co pendiri Microsoft Paull G. Allen, yang menuntut Google dan 10 perusahaan lain untuk pelanggaran paten.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar