• --- Dan seterusnya Bila mungkin sobat ingin menambahkan lagi ---

Selasa, 03 Agustus 2010

7 dari 400 ilmuwan Indonesia yang disia-siakan, namun bermanfaat bagi bangsa lain

Quote:
Spoiler for DR. Ing. Suhendra:

Suhendra, pria kelahiran Jakarta 17 November 1975, adalah ilmuwan Indonesia yang bekerja pada Badan Penelitian Jerman, BAM (LIPI-nya Jerman) untuk bidang material explosive. Dia menjadi satu-satunya orang asing yang bekerja di Bundesanstalt fur Materialforschung und prufung (BAM) Berlin untuk bidang metal explosive. Suhendra yang ahli di bidang metal explosive itu membiayai kuliahnya dengan bekerja serabutan dan mengumpulkan botol bekas.

Dia banyak dipercaya memimpin kerja sama proyek Jerman-China. Suhendra juga menjadi utusan resmi KBRI Berlin untuk pertemuan-pertemuan di bidang lingkungan untuk wilayah Asia Pasifik. Pada 2008, Dr Ing. Suhendra menjadi keynote speaker untuk symposium internasional di Beijing, China untuk bidang environmental safety.

Spoiler for DR. Andreas Raharso:

Andreas Raharso merupakan orang Indonesia pertama yang memegang jabatan Kepala Riset (R&D Centre for Strategy) Global di Hay Group Singapura sejak didirikan pada 1946. Ia bergabung dengan Hay Group pada Oktober 2008 sampai saat ini.

Jabatan yang diraih Andreas Raharso cukup fenomenal, karena merupakan satu-satunya orang Asia yang berhasil menduduki posisi puncak. Ini adalah hal yang langka karena The Hay Group Global sangat didominasi oleh orang barat, bahkan untuk jabatan lokal seperti general manager di Indonesia.

Beliau mendapatkan gelar doktor pada tahun 2007 dari Universitas Indonesia dengan konsentrasi bidang Manajemen. Pria yang kini berkantor di Singapura itu pernah tidak naik kelas waktu SMA.

Spoiler for Prof. DR. Yow Pin Lim:

Yow-Pin Lim, MD, Ph.D adalah pendiri Chief Scientific Officer ProThera Biologics, sebuah perusahaan di Rhode Island, AS. Saat ini ia menjabat assistant professor di Brown Medical School and Research Oncologist pada Department of Medicine / Div. Hematology-Oncology, Rhode Island Hospital.

Riset yang dihasilkan pria kelahiran Cirebon 49 tahun yang lalu ini berkontribusi pada pemahaman terhadap molekul-molekul kompleks pada fisiologi manusia dan berbagai macam penyakit, terutama sepsis, anthrax, dan kanker. Yow-Pin Lim kini memiliki beberapa paten, antara lain Preparative Electrophoresis Device and Methode dan Methods for Detecting Cancer of the Central Nervous System.

Spoiler for Prof. Dr. Ken Soetanto:

Ken Kawan Soetanto adalah putra asli Indonesia yang menjadi dosen tetap di Waseda University, Jepang. Ia sudah tinggal di Jepang selama 35 tahun.

Soetanto adalah satu di antara sekian banyak ilmuwan Indonesia yang sukses berkarier di Jepang. Tidak main-main, 4 gelar doktor sudah ia kantongi selama belajar di luar negeri. Gelar doktor itu antara lain di bidang applied electronic engineering (Tokyo Institute of Technology), medical science (Tohoku University), pharmacy science (Science University of Tokyo), dan education science (Waseda University).

Spoiler for Dr. Muhamad Reza:

Muhamad Reza, pria kelahiran Bandung 35 tahun lalu ini, adalah salah seorang peneliti utama di bidang energi di Swedia. Saat ini ia menjadi project manager di pusat riset bidang power system di ABB, Swedia.

Dari SD sampe SMA ranking 1 terus, dua kali jadi siswa teladan, satu kali jadi mahasiswa teladan, ketiga-tiganya dia salaman sama Pak Harto. Selain itu, lulusan S-1 ITB terbaik (penerima Ganesha Prize) dan S-2, S-3 TU Delft ini bergabung dalam kelompok kerja IEEE dalam bidang desain jaringan pembangkit listrik tenaga angin. Sebagai peneliti, ia menjebatani ilmu dengan aplikasinya.

Spoiler for Prof. Nelson Tansu, Ph. D.:

Prof Nelson Tansu, Ph.D. adalah asli orang Indonesia yang prestasinya diakui dunia internasional. Pria kelahiran Medan 20 Oktober 1977, ini sudah meraih 11 penghargaan dan memiliki tiga hak paten atas penemuan risetnya.

Pada usia 25 tahun ia berhasil meraih gelar Ph.D di University of Wisconsin, Madison, dan kemudian langsung mengajar mahasiswa S-3. Lebih dari 84 hasil riset maupun karya tulisnya dipublikasikan di berbagai konferensi dan jurnal ilmiah internasional. Sering diundang menjadi pembicara utama di berbagai seminar, konferensi dan pertemuan intelektual, terutama di Washington DC.

Spoiler for DR. Etin Anwar:

Dr. Etin Anwar, ibu dari tiga anak dan lulusan IAIN, adalah ilmuwan Indonesia yang bergelar associate professor dan mengajar di Hobart and William Smith College, Amerika Serikat. Ia memiliki kompetensi besar dalam bidang Islam dan keterkaitannya dalam permasalahan gender.

Ia mengajar di bidang humanity, seperti mengajar mata pelajaran introduction to Islam. Pengalaman Etin yang unik saat mengajar tentang Islam terjadi ketika ada seorang mahasiswa yang memahami semua orang Islam itu kejam dan penuh kekerasan seperti teroris. Namun, setelah satu semester belajar, mahasiswa itu sadar bahwa hal itu tidak benar adanya.

Ingat! Mereka hanya sebagian kecil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Daftar Isi Blog